”VIYATA LIKHITA BHUTALA CAKTI”
a. Nama Sempana ”VIYATA LIKHITA BHUTALA CAKTI”.
Arti dari kata tersebut adalah
1. Viyata : Sekolah (lembaga pendidikan)
2. Likhita : Menggambar
3. Bhutala : Bumi
4. Cakti : Handal, berdaya guna
Sehingga ”VIYATA LIKHITA BHUTALA CAKTI” mengandung makna “Lembaga Pendidikan yang mengajarkan cara menggambarkan Permukaan Bumi dengan tepat sehingga memiliki daya guna yang besar”
b. Keterangan Umum
1. Nama : ”VIYATA LIKHITA BHUTALA CAKTI”
2. Bentuk : Persegi panjang ukuran 90 cm X 90 cm
3. Tata Warna : Hijau tua, hijau muda, biru muda, putih, kuninh emas dan hitam.
4. Tulisan : VIYATA LIKHITA BHUTALA CAKTI
5. Lukisan : Alat Ukur Theodolit, Bola Dunia, Kertas, Untaian Padi dan kapas, Bintang Bersudut Lima dan Pita Terlipat Bertulisan.
6. Susunan : Lihat gambar
7. Bahan : Kain beludru hijau, benang sutera benang emas.
c. Arti
1. Alat Ukur Theodolit. Adalah suatu alat ukur serba guna yang dipergunakan untuk mengukur sudut, jarak, ketinggian dan penentuan posisi dengan menggunakan bintang dalam rangka pelaksanaan tugas pembuatan peta. Gambar Theodolit tersebut dalam keadaan siap ukur. Ini berarti Pusdiktop setiap saat siap sedia untuk melaksanakan tugas pokoknya.
2. Bola Dunia. Tugas Topografi adalah membuat peta dan mengumpulkan data Geografi medan dari permukaan bumi terutama wilayah NKRI. Selain itu dalam rangka kerja sama internasional Topografi juga mendapat tugas untuk tukar menukar data tentang ilmu pemetaan dengan negara lain. Bola dunia digambar lima paralel yang mengandung arti lima pasal dalam Sumpah Prajurit dan tujuh meridian yang mengandung arti tujuh pasal dalam Sapta Marga.
3. Bejana. Melambangkan keagungan serta kedalaman sumber ilmu yang tidak ada habisnya
4. Untaian padi dan kapas. Adalah lambang kemakmuran bagi bangsa indonesia. Dengan terlaksananya tugas pokok Topografi, yaitu pemetaan dan pengumpulan data Geografi medan dari seluruh wilayah NKRI yang hasilnya dapat dipergunakan untuk pertahanan maupun sarana pembangunan, maka kita menuju pada suatu masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. Untaian padi terdiri dari 28 bulir, untaian kapas terdiri dari 9 buah, ditambah dengan 4 helai daun padi dan 5 helai daun kapas menunjukkan rangkaian angka-angka 28 – 9 – 1945 (tanggal direbutnya kantor Topografi di bandung dari kekuasaan Jepang yang saat itu bernama ”Sokuryo Kyoku”).
5. Bintang bersudut lima. Tiap tindakan Personel/Prajurit Topografi adalah berdasarkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, ketulusan hati dan kesucian jiwa.
6. Tiang Pusara. Dibuat dari kayu bulat panjang dengan garis tengah 4 cm dan panjang 2,5 m diplitur. Diatas dihiasi dengan burung garuda mengepakkan sayap.
d. Warna
1. Warna dasar sempana hijau tua dengan rumbai kuning emas
2. Theodolit kuning emas
3. Bola dunia biru muda
4. Garis meridian dan paralel putih
5. Untaian padi kuning emas
6. Daun Padi dan daun kapas hijau muda
7. Kapas putih
8. Bejana kuning emas
9. Pita berwarna hitam dengan tulisan putih
10. Arti warna :
a. Hijau tua/muda : Makna do’a harapan dan kepercayaan.
b. Kuning emas : Keagungan, keluhuran yang bijaksana dan cendikiawan
c. Putih : Kesucian yang bersih tanpa pamrih
d. Biru muda : Kesetiaan
e. Hitam : Keteguhan kedalaman
Sumber Artikel : http://pusdiktop.mil.id/
No comments:
Post a Comment